Pembangunan hotel yang berada tidak jauh dari mal, bertujuan agar penghuni hotel mudah untuk berbelanja di Margo City.
Direktur Utama PT Puri Dibya Property Margo City Johannes Irawan mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan pembangunan mal tahap dua, yang sudah mencapai 28 hingga 29 persen. Targetnya 5 tahun kedepan pembangunan sudah rampung dilakukan. Sementara pembangunan hotel, lanjutnya, saat ini sudah memasuki tahap kedua dan sedang dalam masa konstruksi.
"Fasilitasnya bintang lima, tapi standarnya bintang empat saja. Kita mau bangun di Depok bukan yang termegah di Indonesia, tapi bertekad menjadi hotel yang unik, agar bisa jadi ikon Kota Depok," katanya kepada wartawan di Margo City, Rabu (19/9/2012).
Menurutnya, Depok menjadi kota yang potensial untuk berinvestasi. Yakni dari banyaknya kampus-kampus ternama, hingga akses tol Cinere-Jagorawi.
"Saya sudah masuk berinvestasi di Depok sejak 1991, UI baru mulai dibangun tahun 1986-1987. Banyak masyarakat Jakarta memandang sebelah mata tentang Depok, saat belum jadi kotif (kota administratif)," tuturnya.
Saat ini sedikitnya terdapat lebih dari lima proyek apartemen di Depok. Hotel yang dibangun setinggi 16 lantai itu memiliki kamar 288 kamar.
"Moga-moga kami menjadi jadi satu lokomotif kegiatan ekonomi. Kami target dua tahun lagi selesai, total nilai investasi Rp300 miliar," ungkapnya.
Persyaratan untuk mendirikan bangunan di Depok, tidak terlalu rumit dan cenderung mudah. Namun dia mendorong agar Pemerintah Kota memperbaiki infrastruktur dan memberikan kepastian hukum bagi para investor.
"Infrastruktur tentu berpengaruh, jalan electricity, jaringan kalau bicara berpotensi atau tidaknya, tergantung subsektornya, kalau untuk properti saya rasa Depok berpotensi," tandasnya.
No comments:
Post a Comment